https://www.youtube.com/watch?v=jNcHcoH-b1A
Jumat, 30 Maret 2018
Rabu, 28 Maret 2018
SAMBUTAN KEPALA PONDOK
USTADZ RAHMAT HIDAYATULLAH, S. PD. I
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia keimanan, keislaman, dan kesehatan. Hingga kita dapat bersama-sama menghadiri serangkaian kegiatan Haul Akbar, Peringatan Tahun Baru Islam 1431 H.
Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang menuntun, mendidik, dan membina kita dengan contoh dan keteladanan yang nyata, sehingga kita dapat menjalani kehidupan ini dengan penuh makna. Semoga salawat serta salam ini dilimpahkan pula kepada segenap keluarga, sahabat, serta para pengikut beliau hingga akhir zaman.
Pada kesempatan ini pula, perkenankanlah kami selaku Ketua Yayasan Rahmat El Barkah dan sekaligus sebagai Pimpinan Pondok Pesantren AR-ROHMAH DAN AL BAROKAH menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada segenap panitia, Para Kyai, Para Habaib, Para Guru, Para Pejabat baik sipil maupun militer, tamu undangan dan segenap lapisan masyarakat Kelurahan Pekayon dan sekitarnya, yang telah berkenan hadir untuk menyukseskan acara ini. Dan insa Alloh akan menjadi saksi peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Mardhotillah ini. Semoga amal ibadah kita semua diterima disisi Allah SWT. Amin Ya Robbal ‘Alamin.
Kami menyampaikan terima kasih pula, kepada Bapak Menteri Agama Republik Indonesia, Bapak KH. LUKMAN HAKIM yang pada kesempatan ini beliau belum bisa hadir ditengah-tengah kita semua, karena beliau masih ada serangkaian acara di Medan, dan dalam hal ini diwakili oleh Bapak Drs. H. Amin Haedari, M.Pd., selaku Direktur Pekapontren Departemen Agama Republik Indonesia. Dan kami mohon untuk berkenan memberikan sambutan pada acara kali ini, sekaligus kita tunggu juga, syafa’at-syafa’at beliau untuk masa depan Pondok Pesantren AR-ROHMAH yang lebih cerah, yang salah satunya melalui Departemen Agama. Sebelumnya, kami haturkan ribuan terima kasih.
Kaum Muslimin Muslimat yang dimulyakan Allah SWT
Berbicara tentang pesantren. Dalam sistem pendidikan nasional, pesantren menempati posisi yang tidak kalah penting dibanding dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Oleh sebab itu, di era otonomi pendidikan sekarang ini menghendaki pondok pesantren memainkan peranannya secara maksimal. Dengan demikian pondok pesantren yang memiliki potensi besar dalam bidang pendidikan, keagamaan, dan sosial itu dapat ditingkatkan peran dan partisipasinya secara lebih aktif lagi, dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
Di antara peranan pondok pesantren tersebut adalah sebagai agen perubahan sosial, agen pembangunan, dan pusat keunggulan. Oleh karena itu, pesantren pada era otonomi pendidikan seperti ini tidak hanya berfungsi sebagai lembaga tafaqquh fid dini, tetapi juga berfungsi sebagai lembaga kontrol sosial terhadap perubahan-perubahan nilai, budaya, dan norma sosial yang terjadi di masyarakat kita.
Peran dan fungsi ini dapat diwujudkan jika pesantren secara terus menerus mengembangkan diri, baik secara kelembagaan, kurikulum, metode, pendanaan, maupun dalam penyediaan prasarana dan sarana. Pengembangan itu dapat berlangsung secara serentak, tetapi harus tetap diperhatikan bahwa pengembangan SDM harus menjadi prioritas. Sebab, betapapun baiknya keseluruhan perangkat keras dan lunak suatu lembaga pendidikan, tetapi jika tidak didukung oleh SDM yang unggul, akan sulit dapat mencapai tujuan.
Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, Hadirin yang berbahagia
Oleh karena itu, uraian tadi tentang pesantren di atas, sudahlah sesuai dengan visi pendirian dan pembangunan Pondok Pesantren AR-ROHMAH ini, yaitu sebagai lembaga pendidikan pencetak kader-kader pemimpin umat, menjadi tempat ibadah tholabul ‘ilmu, dan menjadi pusat pengetahuan Islam, bahasa al-Qur’an, dan ilmu pengetahuan umum, dengan tetap berjiwa pesantren.
Dan sesuai pula dengan Misi daripada pendirian dan pembangunan Pondok Pesantren AR-ROHMAH ini, yaitu untuk melahirkan generasi yang unggul menuju terbentuknya khoirul ummah, mendidik dan mengembangkan generasi mukmin-muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat, dan berpengetahuan luas, serta berkhidmat kepada masyarakat, mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan umum secara seimbang menuju terbentuknya ulama yang intelek, dan mewujudkan warga Negara yang berkepribadian Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Hadirin hadirat yang kami mulyakan.
Akhirnya, saya menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak-bapak, Ibu-Ibu, Jama’ah
Semoga amal ibadah dan jariah hadirin hadirat semua dibalas oleh Allah SWT. Amin.
Dan saya selalu berdo’a, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat taufik, dan hidayahnya kepada mereka dan kita semua. Amin Ya Robbal ‘Alamin.
Kurang dan lebihnya, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih.
Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamit Thoriq.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bogor, 28 Maret 2018 M
Pimpinan
Pondok Pesantren Ar-Rohmah
Ustadz Rahmat Hdayatullah, S. Pd. I
Senin, 26 Maret 2018
Minggu, 25 Maret 2018
PROFIL PONDOK PESANTREN AL-BAROKAH
PROFIL
PONDOK PESANTREN AL-BAROKAH
1. Nama : PONDOK PESANTREN AL BAROKAH
2. Alamat : Kp. Legok Nyenang 02/10 Desa Pancawati
3. Kecamatan : Caringin
4. Kabupaten : Bogor
5. Propinsi : Jawa Barat Kode Pos 16730
6. Nomor SK dan Piagam : No. 118 Tahun 2018
7. Nomor Statistik : 510032011318
8. Tahun Berdiri : 07 Desember 2004
9. Nama Bank : BJB SYARIAH KCP BOGOR
10. Nomor Rekening : 0040102000894
Penyelenggara :
1. Nama : YAYASAN RAHMAT EL-BARKAH
2. Akta Notaris : Akta Notaris Moch Syaifuddin, SH, M. Kn
3. Nomor dan Tanggal : No. 08 Tanggal 26 Desember 2014
4. SK. Menkunham : Nomor AHU-11386.50.10.2014
5. Nomor NPWP : 71.926.436.8-434.000
6. Alamat : Kp. Legok Nyenang 02/10 Desa Pancawati Kec. Caringin Kab. Bogor Jawa Barat Kode Pos 16730
8. Surat Kepemilikan : wakaf
9. Luas Tanah : 200 M2 Masih dan Perluasan/Pengembangan
10. Luas Bangunan : 100 M2 Masih Dalam Perluasan
Pimpinan
Ust. Rahmat Hidayatullah,S.Pd.I
SURAT IZIN OPERASIONAL PONPES AL BAROKAH
PROFIL
PONDOK
PESANTREN AL-BAROKAH
1. Nama :
PONDOK PESANTREN AL BAROKAH
2. Alamat :
Kp. Legok Nyenang 02/10 Desa Pancawati
3. Kecamatan :
Caringin
4. Kabupaten :
Bogor
5. Propinsi :
Jawa Barat
Kode Pos 16730
6. Nomor SK dan
Piagam : No. 118 Tahun 2018
7. Nomor Statistik : 510032011318
8. Tahun Berdiri :
07 Desember 2004
9. Nama Bank : BJB SYARIAH
KCP BOGOR
10. Nomor Rekening : 0040102000894
Penyelenggara :
1. Nama :
YAYASAN RAHMAT EL-BARKAH
2. Akta Notaris : Akta Notaris Moch Syaifuddin, SH, M. Kn
3. Nomor dan Tanggal :
No. 08 Tanggal 26 Desember 2014
4. SK. Menkunham :
Nomor AHU-11386.50.10.2014
5. Nomor NPWP :
71.926.436.8-434.000
6. Alamat : Kp. Legok
Nyenang 02/10 Desa Pancawati
Kec. Caringin Kab. Bogor Jawa Barat Kode Pos 16730
8. Surat Kepemilikan :
wakaf
9. Luas Tanah :
200 M2 Masih dan
Perluasan/Pengembangan
10. Luas Bangunan :
100
M2 Masih Dalam Perluasan
Pimpinan
Ust. Rahmat Hidayatullah,S.Pd.I
Selasa, 20 Maret 2018
Minggu, 18 Maret 2018
Selasa, 13 Maret 2018
BACAAN TALQIN MAYIT
Artikel kali akan membahas tentang bacaan doa talqin mayit sesudah dikubur dalam lafadz bahasa arabnya. Talqin mayit sendiri biasa dilakukan setelah jenazah dimakamkan dan dimasukkan ke kuburan / liang lahat. Setelah itu salah satu kerabat duduk disamping makam dan membacakan bacaan talqin mayit ini. Arti talqin secara bahasa adalah Tafhim (memberikan pemahaman), memberi peringatan dengan mulut dan mengajarkan sesuatu. Secara istilah talqin adalah mengajarkan kalimat tauhid terhadap orang orang yang baru saja dikubur serta mengajarinya tentang pertanyaan pertanyaan kubur. Adapun mentalqin mayit tidaklah wajib atau fardhu. Hukum mentalqin mayyit adalah sunnah. Dan waktunya setelah mayit dikuburkan. Tempat mentalqin adalah di atas pekuburan, di mana si mulaqqin (orang yang mentalqin) itu duduk menghadapkan muka mayit, di atas kubur, dan orang-orang lainnya dari pada pengiring mayit berdiri sekeliling kubur. Kesunnatan talqin adalah mayyit setelah dikuburkan. Setelah menetahui tentang tata cara mentalqin mayit secara singkat. Kali ini akan kami bagikan salah satu dari banyak versi kalimat talqin mayyit. Langsung saja untuk lebih jelasnya berikut ini teks bacaan doa talqin mayit di kuburan dalam tulisan bahasa arabnya. Talqin Mayit di Kuburan Bahasa Arab بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الَّرَحِيْمِ. كُلُّ شَيْئٍ هَالِكٌ اِلاَّ وَجْهَهُ . لَهُ الْحُكْمُ وَ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ . كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ . وَ اِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ . فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ. وَمَاالْحَيَاةُ الدُّنْيَا اِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُوْرِ. مِنْهَاخَلَقْنَاكُمْ, وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ, وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرَى.مِنْهَاخَلَقْنَاكُمْ لِلْأَجْرِ وَالثَّوابِ. وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ لِلدُّودِ والتُّرَابِ.وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ لِلْعَرْضِ وَالْحِسَابِ. بِسْمِ اللَّهِ وَبِاللَّهِ وَمِنَ اللَّهِ وَاِلَى اللَّهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ. اِنْ كَانَتْ اِلاَّ صَيْحَةً وَاحِدَةً فَاِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ يَا ......بِنْ / بِنْتِ ....... يَرْحَمُكَ اللَّهُ . ذَهَبَتْ عَنْكَ الدُّنْيَا وَزِيْنَتُهَا . وَصِرْتَ اْلآنَ فِيْ بَرْزَخٍ مِنْ بَرَازِيْخِ اْلآخِرَةِ. فَلاَ تَنْسَ الْعَهْدَ الَّذِيْ فَارَقْتَنَا عَلَيْهِ فِيْ دَارِ الدُّنْيَا وَقَدِمْتَ بِهِ اِلَى دَارِ اْلآخِرَةِ. وَهُوَشَهَادَةُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللَّهِ. فَإِذَاجَاءَكَ الْمَلَكَانِ الْمُوَكَّلاَنِ بِكَ وَبِأَمْثَالِكَ مِنْ اُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلاَ يُزْعِجَاكَ وَلاَ يُرْعِبَاكَ. وَاعْلَمْ اَنَّهُمَا خَلْقٌ مِنْ خَلْقِ اللَّهِ تَعَالَى كَمَا اَنْتَ خَلْقٌ مِنْ خَلْقِ اللَّهِ. وَاِذَا سَاَلاَكَ مَنْ رَبُّكَ؟ وَمَا دِيْنُكَ؟ وَمَا اعْتِقَادُكَ؟ وَمَاالَّذِيْ مُتَّ عَلَيْهِ؟. فَقُلْ لَهُمَا اَللَّهُ رَبِّيْ. وَاِذَاسَأَلاَكَ الثَّانِيَةَ فَقُلْ لَهُمَا اَللَّهُ رَبِّيْ. وَاِذَا سَأَلاَكَ الثَّالِثَةَ وَهِيَ الْخَاتِمَةُ الْحُسْنَى فَقُلْ لَهُمَا بِلِسَانٍ طَلْقٍ بِلاَ خُوْفٍ وَلاَفَزَعٍ. اَللَّهُ رَبِّيْ وَاْلإِسْلاَمُ دِيْنِيْ وَمُحَمَّدٌ نَبِيِّـيْ وَالْقُرْآنُ اِمَامِيْ وَالْكَعْبَةُ قِبْلَتِيْ وَالصَّلَوَاتُ فَرِيْضَتِيْ وَالْمُسْلِمُوْنَ اِخْوَانِيْ وَاِبْرَاهِيْمُ الْخَلِيْلُ اَبِيْ وَاَنَا عِشْتُ وَمُتُّ عَلَى قَوْلِ لاَ اِلَهَ اِلاَّاللَّهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللَّهِ . تَمَسَّكْ بِهَذِهِ الْحُجَّةِ يَا ........ بِنْ ........ وَاعْلَمْ اَنَّكَ مُقِيْمٌ بِهَذَا الْبَرْزَخِ اِلَى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ. فَإِذَا قِيْلَ لَكَ مَا تَقُوْلُ فِيْ هَذَا الرُّجُلِ الَّذِيْ بُعِثَفِيْكُمْ وَفِى الْخَلْقِ اَجْمَعِيْنَ. فَقُلْ هُوَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَنَا بِالْبَيِّنَاتِ مِنْ رَبِّهِ فَاتَّبَعْنَاهُ وَآمَنَّا بِهِ. فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ. وَاعْلَمْ اَنَّ الْمَوْتَ حَقٌّ وَاَنَّ نُزُوْلَ الْقَبْرِ حَقٌّ وَ اَنَّ سُؤَالَ مُنْكَرٍ وَنَكِيْرٍ حَقٌّ وَاَنَّ الْبَعْثَ حَقٌّ وَاَنَّ الْحِسَابَ حَقٌّ وَاَنَّ الْمِيزَانَ حَقٌّ وَاَنَّ الصِّرَاطَ حَقٌّ وَاَنَّ النَّارَ حَقٌّ وَاَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ وَاَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لاَ رَيْبَ فِيْهَا وَ اَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ Demikianlah teks bacaan doa talqin mayit sesudah dikubur lengkap dalam teks bahasa arab. Semoga bermanfaat dan bisa diamalkan dengan dibaca ketika ada saudara muslim meninggal dunia. Wallahu a'lam.
Sabtu, 10 Maret 2018
TATACARA MEMANDIKAN JENAZAH
Tata cara memandikan jenazah beserta syarat dan pelaksanaanya,-Pada hakikatnya tidak ada yang abadi di dunia ini, semua makhlun ciptaan Allah Swt. akan mengalami kematian. Begitu bagi manusia yang ada di bumi, baik tua, muda, miskin, kaya, besar maupun kecil tidak akan ada satu pun masnusia yang luput dari kematian, jika memang sudah waktunya mati. Kematian seseorang sesuai dengan kehendak Allah Swt. Tak akan ada manusia yang bisa menghindarinya. Kematian tidak bisa ditunda waktunya jika Allah Swt. sudah mengendakinya.
Sesuai dalam Q.S Ali Imran, 3:185 yang artinya, "Tiap tiap yang berjiwa akan merasakan mati" Sesungguhnya pada haria kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga, makas sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak laian hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
Dalam islam, jika ada saudara atau tentangga kita yang meninggal kita wajib mengurus jenazahnya dengan sebaik-baiknya. Tata cara penyelenggaraan jenazah pun telah diatur dalam syariat islam, mulai dari memandikan jenazah, mengafani jenazah, menyalatkan jenazah dan menguburkan jenazah. untuk itu penjelasan kita mulai dari tata cara memandikan jenazah.
Syarat Wajib jenazah yang harus dimandikan adalah sebagai berikut:
a. Mayat orang islam.
b. Ada tubuhnya, walaupun sedikt yang bisa dimandikan.
c. Mayat itu bukan mati syahid.
d. Buka bayi yang keguguran dan jika lahir dalam keadaan sudah meninggal tidak dimandikan
Syarat bagi orang yang memandikan jenazah antara lain sebagai berikut:
a. Muslim, berakal, balig.
b. Berniat memandikan jenazah.
c. Jujur dan saleh.
d. Terpercaya, amanah, mengetahui hukum memandikan mayat dan mampu menutupi aib si mayat.
Adapun orang yang memiliki hak untuk memandikan jenazah dalam islam antara lain sebagai berikut:
a. Orang yang utama memandikan dan menghafani jenazah mayat laki-laki adalah orang yang diwasiatkanya, kemudian bapak, kakek, keluarga terdekat, muhrimnya, dan istrinya.
b. Orang utama yang memandikan mayat perempuan adalah ibunya, neneknya, keluarga terdekat dari pihak wanita serta suaminya.
c. Untuk mayat anak laki-laki boleh perempuan yang memandikannya dan sebaliknya untuk mayat anak perempuan boleh laki-laki yang memandikanya.
d. Jika seorang perempuan meninggal, sedangkan yang masih hidup semuanya hanya laki-laki dan dia tidak mempunyai suami, atau sebaliknya seorang laki-laki meninggal sementara yang masih hidup hanya perempuan saja dan tidak mempunyai istri, mayat tersebut tidak dimandikan tetapi cukup ditayamumkan oleh seorang dari mereka dengan memakai lapis tangan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw. yang artinya "Jika seorang meninggal ditempat laki-laki dan tidak ada perempuan lain atau laki-laki meninggal ditempat perempuan-perempuan dan tidak ada laki-laki selainnya, maka kedua mayat itu ditayamumkan, lalu dikuburkan karena kedudukanya sama seperti tidak mendapat air." (H.R Abu Daud dan Baihaqi)
Berikut beberapa cara memandikan jenazah orang muslim yaitu sebagai berikut:
a. Menyiapkan semua peralatan untuk memandikan jenazah.
Peralatan yang diperlukan untuk memandikan jenazah antara lain sebagai berikut:
b. Ambil kain penutup dan gantikan kain basahan sehingga aurat utamanya tidak kelihatan.
c. Mandikan jenazah pada tempat tertutup.
d. Pakailah sarung tangan dan bersihkan jenazah dari segala kotoran.
e. Pakai sarung tangan yang masih baru, lalu bersihkan seluruh badannya dan tekan perutnya perlahan-lahan.
f. Tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala.
g. Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian diwudhukan.
h. Siramkan air ke sebelah kanan dahulu, kemudian ke sebelah kiri tubuh jenazah.
i. Mandikan jenazah dengan air sabun dan air mandinnya yang terakhir dicampur dengan wangi-wangian.
j. Perlakukan jenazah dengan lembut ketikan membalik dan menggosok anggota tubuhnya.
k. Memandikan jenazah satu kali jika dapat membasuh ke seluruh tubuhnya itulah yang wajib.
l.Disunahkan mengulanginya beberapa kali dalam bilangan ganjil.
m. Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah diatas kafan tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan membuang najis tersebut.
n. Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepaskan dan dibiarkan menjulur ke belakang, setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
o. Keringkan tubuh jenazah seteah dimandikan dengan kain sehingga tidak membasahi kain kafannya.
p. Selesai dimandikan, sebelum dikafani berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol, biasanya menggunakan air kapur barus.
Nah itulah penjelasan mengenai tata cara memandikan jenazah beserta syarat dan pelaksanaan, sekian informasi yang dapat freedomsiana bagikan dan semoga beranfaat.
Sesuai dalam Q.S Ali Imran, 3:185 yang artinya, "Tiap tiap yang berjiwa akan merasakan mati" Sesungguhnya pada haria kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga, makas sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak laian hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
Dalam islam, jika ada saudara atau tentangga kita yang meninggal kita wajib mengurus jenazahnya dengan sebaik-baiknya. Tata cara penyelenggaraan jenazah pun telah diatur dalam syariat islam, mulai dari memandikan jenazah, mengafani jenazah, menyalatkan jenazah dan menguburkan jenazah. untuk itu penjelasan kita mulai dari tata cara memandikan jenazah.
# Tata Cara Memandikan Jenazah
Memandikan mayat hukumnya adalah fardu kifayah atas muslim lain yang masih hidup. Artinya, apabila di antara mereka ada yang mengerjakanya, kewajiban itu sudah terbayar dan gugur bagi muslimin selebihnya karena perintah memandikan mayat itu adalah kepada umumnya kaum muslim. Namun bagi muslim yang mati syahid tidaklah dimandikan walau ia dalam keadaan junub sekalipun, tetapi ia hanya dikafani dengan pakaian yang baik untuk kain kafan, ditambah jika kurang atau dikurangi jika berlebih dari tuntunan sunah, lalu dimakamkan dengan darahnya tanpa dibasuh sedikit pun. Beliau menyuruh agar para syuhada dari Perang Uhud dikuburkan dengan darah mereka tanpa dimandikan dan disembahyangkan.Syarat Wajib jenazah yang harus dimandikan adalah sebagai berikut:
a. Mayat orang islam.
b. Ada tubuhnya, walaupun sedikt yang bisa dimandikan.
c. Mayat itu bukan mati syahid.
d. Buka bayi yang keguguran dan jika lahir dalam keadaan sudah meninggal tidak dimandikan
Syarat bagi orang yang memandikan jenazah antara lain sebagai berikut:
a. Muslim, berakal, balig.
b. Berniat memandikan jenazah.
c. Jujur dan saleh.
d. Terpercaya, amanah, mengetahui hukum memandikan mayat dan mampu menutupi aib si mayat.
Adapun orang yang memiliki hak untuk memandikan jenazah dalam islam antara lain sebagai berikut:
a. Orang yang utama memandikan dan menghafani jenazah mayat laki-laki adalah orang yang diwasiatkanya, kemudian bapak, kakek, keluarga terdekat, muhrimnya, dan istrinya.
b. Orang utama yang memandikan mayat perempuan adalah ibunya, neneknya, keluarga terdekat dari pihak wanita serta suaminya.
c. Untuk mayat anak laki-laki boleh perempuan yang memandikannya dan sebaliknya untuk mayat anak perempuan boleh laki-laki yang memandikanya.
d. Jika seorang perempuan meninggal, sedangkan yang masih hidup semuanya hanya laki-laki dan dia tidak mempunyai suami, atau sebaliknya seorang laki-laki meninggal sementara yang masih hidup hanya perempuan saja dan tidak mempunyai istri, mayat tersebut tidak dimandikan tetapi cukup ditayamumkan oleh seorang dari mereka dengan memakai lapis tangan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw. yang artinya "Jika seorang meninggal ditempat laki-laki dan tidak ada perempuan lain atau laki-laki meninggal ditempat perempuan-perempuan dan tidak ada laki-laki selainnya, maka kedua mayat itu ditayamumkan, lalu dikuburkan karena kedudukanya sama seperti tidak mendapat air." (H.R Abu Daud dan Baihaqi)
Berikut beberapa cara memandikan jenazah orang muslim yaitu sebagai berikut:
a. Menyiapkan semua peralatan untuk memandikan jenazah.
Peralatan yang diperlukan untuk memandikan jenazah antara lain sebagai berikut:
- Tempat memandikan pada ruangan tertutup.
- Air secukupnya.
- Sabun, air kapur barus dan wangi-wangian.
- Sarung tangan untuk memandikan.
- Potongan atau gulungan kain kecil-kecil.
- Kain basahan, handuk, dan lain-lain.
b. Ambil kain penutup dan gantikan kain basahan sehingga aurat utamanya tidak kelihatan.
c. Mandikan jenazah pada tempat tertutup.
d. Pakailah sarung tangan dan bersihkan jenazah dari segala kotoran.
e. Pakai sarung tangan yang masih baru, lalu bersihkan seluruh badannya dan tekan perutnya perlahan-lahan.
f. Tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala.
g. Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian diwudhukan.
h. Siramkan air ke sebelah kanan dahulu, kemudian ke sebelah kiri tubuh jenazah.
i. Mandikan jenazah dengan air sabun dan air mandinnya yang terakhir dicampur dengan wangi-wangian.
j. Perlakukan jenazah dengan lembut ketikan membalik dan menggosok anggota tubuhnya.
k. Memandikan jenazah satu kali jika dapat membasuh ke seluruh tubuhnya itulah yang wajib.
l.Disunahkan mengulanginya beberapa kali dalam bilangan ganjil.
m. Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah diatas kafan tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan membuang najis tersebut.
n. Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepaskan dan dibiarkan menjulur ke belakang, setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
o. Keringkan tubuh jenazah seteah dimandikan dengan kain sehingga tidak membasahi kain kafannya.
p. Selesai dimandikan, sebelum dikafani berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol, biasanya menggunakan air kapur barus.
Nah itulah penjelasan mengenai tata cara memandikan jenazah beserta syarat dan pelaksanaan, sekian informasi yang dapat freedomsiana bagikan dan semoga beranfaat.
Jumat, 09 Maret 2018
Rabu, 07 Maret 2018
WIRIDAN SETELAH SHOLAT
FARDHU
1.
Membaca istighfar di bawah ini sebanyak tiga kali:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِـيْمِ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ
إِلَيْهِ
2.
Memuji Allah dengan kalimat:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ
السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام
Ini
berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim. Dalam riwayat lain sebagaimana dikutip
Bidâyatul Hidâyah:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ
السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَارَبَّنَا
بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا
وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام.
3.
Lalu membaca:
اَللَّهُمَّ لَا
مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ
ذَاالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ .
Bacaan
ini bisa kita temukan dalam riwayat Imam Muslim dan Imam Muslim (muttafaqun
‘alaih). Dalam Bidâyatul Hidâyah disebutkan:
اَللَّهُمَّ لَا
مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا رَآدَّ لِمَا
قَضَيْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَاالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ .
4.
Berdoa agar diberi kemampuan untuk mengingat (dzikir), bersyukur, dan beribadah
secara baik kepada Allah:
اَللَّـهُمَّ اَعِنِّي
عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.
(HR Abu Dawud)
5.
Dilanjutkan dengan membaca:
لَاإِلَهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ
وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.
(dibaca
tiga kali tiap selesai shalat fardhu, khusus setelah maghrib dan shubuh sepuluh
kali)
6. Memohon perlindungan dari ganasnya neraka:
6. Memohon perlindungan dari ganasnya neraka:
اَللَّهُمَّ
أَجِرْنِـى مِنَ النَّارِ
(tujuh
kali bakda maghrib dan shubuh)
7. Membaca Ayat Kursi:
7. Membaca Ayat Kursi:
أَعُوذُ بِاللَّهِ
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَللهُ لَا
إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَانَوْمٌ،
لَهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ
إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلَا
يُحِيْطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ
السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلَا يَـؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ
الْعَظِيْمُ.
8.
Membaca Surat al-Baqarah ayat 285-286
آمَنَ الرَّسُولُ
بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ، كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ
وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ
رُسُلِهِ، وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ
الْمَصِيرُ. لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا، لَهَا مَا كَسَبَتْ
وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ
أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا
بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا، أَنْتَ مَوْلَانَا
فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ.
9.
Disambung dengan penggalan dari Surat Ali Imran:
شَهِدَ اللَّهُ
أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا
بِالْقِسْطِ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ، إِنَّ الدِّينَ
عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ، قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي
الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ
تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ، بِيَدِكَ الْخَيْرُ، إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ. تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي
اللَّيْلِ، وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ
الْحَيِّ، وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
10.
Membaca Surat al-Ikhlas, Surat al-Falaq, Surat an-Nas, lalu Surat al-Fatihah
11. Membaca tasbih, hamdala, dan takbir masing-masing sebanyak 33 kali:
11. Membaca tasbih, hamdala, dan takbir masing-masing sebanyak 33 kali:
سُبْحَانَ اللهِ ×٣٣
اَلْحَمْدُلِلهِ ×٣٣
اَللهُ اَكْبَرْ ×٣٣
اَلْحَمْدُلِلهِ ×٣٣
اَللهُ اَكْبَرْ ×٣٣
12.
Kemudian dilanjutkan dengan:
اَللهُ اَكْبَرْ
كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا،
لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُيُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، وَلَاحَوْلَ
وَلَاقُوَّةَ إِلَّابِا للهِ الْعَلِـىِّ الْعَظِيْمِ. أَفْضَلُ ذِكْرِ فَاعْلَمْ
أَنَّهُ
لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ
لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ
(Dibaca
300 kali bakda shubuh, 100 kali bakda isya, 50 kali bakda dhuhur, 50 kali bakda
ashar, dan 100 kali bakda maghrib)
صَلَّى اللهُ عَلَى
مُحَمَّدٍ
(dibaca bakda shubuh 300 atau 100 kali)
لَاإِلَهَ إِلَّا
اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
Langganan:
Postingan (Atom)