|
YAYASAN RAHMAT EL-BARKAH
PONDOK PESANTREN “AR-ROHMAH”
Akta Notaris Moch Syaifuddin, SH, M. Kn No. 08 Tanggal 26 Desember 2014
SK. Menkunham Nomor AHU-11386.50.10.2014
Kp. Nambo
RT.03/02
Desa Sukajaya
Kecamatan Tamansari
Kabupaten Bogor
|
|
BACAAN SHOLAT FARDHU
1. Dhuhur
أُصَلِّى
فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءًلله تعالى
“ Sengaja aku mengerjakan sembahyang
fardhu Dhuhur empat rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala”.
2. Ashar
أُصَلِّى
فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءًلله تعالى
“ Sengaja aku mengerjakan sembahyang
fardhu Ashar empat rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala”.
3. Magrib
أُصَلِّى
فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءًلله تعالى
“ Sengaja aku mengerjakan sembahyang
fardhu Magrib tiga rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala”.
4. Insya
أُصَلِّى
فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءًلله تعالى
“ Sengaja aku mengerjakan sembahyang fardhu
Isya empat rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala”.
5. Subuh
أُصَلِّى
فَرْضَ الصُّبْحِ رَكَعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءًلله تعالى
“ Sengaja aku mengerjakan sembahyang
fardhu Subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala”.
Tata Cara Dalam Mengerjakan Shalat Lima
Waktu :
1. Berdiri tegak menghadap kiblat dan niat
mengerjakan shalat
Niat merupakan perbuatan hati yang
dilafazkan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram.
Cara melafazkan bacaan niat shalat fardhu
dilafazkan dalam hati menurut shalat masing-masing yang sedang dikerjakan,
misalnya shalat shubuh, dhuhur atau yang lainnya.
Lalu mengangkat kedua belah tangan serta
membaca TakbiratuL ihram “ALLAHU AKBAR”, setelah takbiratul ihram kedua belah
tangan di sedekapkan pada dada.
Kemudian membaca do’a iftitah :
ALLAHU AKBAR KABIRAAN WAL HAMDU LILLAHI
KATSIIRAAN WASUBHAANALLAHI BUKRATAN WA ASHIILAA.
INNII WAJJAAHTU WAJHIYA LILLADZII
FATHARASSAMAAWAATI WAL-ARDHA HANIIFAN MUSLIMAN WAMAAANAA MINAL MUSYRIKIIN.
INNA SHALAATII WANUSUKII .WAMAHYAAYA
WAMAMAATI LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN.
LAASYARIIKALAHU WABIDZAALIKA UMIRTU WA
ANAA MINAL MUSLIMIN.
Artinya :
“Allah Maha Besar lagi sempurna
Kcbesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan
sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi
dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum
musyrikin. Sesungguhnya shalatku ibadatku, hidupku dan matiku semata hanya
untuk Allah Seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan aku
diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagi-Nya. Dan aku dari golongan orang
muslimin”.
2. Membaca Al Fatihah
Selesai membaca doa iftitah, sambil tangan
tetap bersedekap kemudian kita membaca surat Al Fatihah :
BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM.
“ALHAMDU LILLAHI RABBIL ‘AALAMIIN.
ARRAHMAANIRAHIIM. MAALIKI YAUMIDDIIN. IYYAAKA NA`BUDU WAIYYAAKA NASTA -`IIN.
IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIM. SHIRAATHAL LADZIINA AN-‘AMTA ‘ALAIHIM. GHAIRIL
MAGHDHUUBI `ALAIHIM WALADH DHAAALLIIN”
AAMIIIN
Artinya :
“Dengan nama Allah pengasih dan penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Yang pengasih dan penyayang.
Yang menguasai hari kemudian. Pada-Mu lah aku mengabdi dan kepada-Mu lah aku
meminta pertolongan. Tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Bagaikan jalannya
orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat. Bukan jalan mereka yang pernah
Engkau murkai, atau jalannya orang-orang yang sesat”.
Sesudah selesai membaca fatihah dalam
raka’at yang pertama dan kedua bagi orang yang shalat sendirian atau imam
disunatkan membaca surat atau ayat Al-Qur’an.
3. Ruku`
Selesai membaca surat atau ayat Al Qur`an,
lalu mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca takbir “Allahu
Akbar”, terus badannya membungkuk, kedua tangan kita memegang lutut dengan
jari-jari tangan renggang dan posisi punggung dengan kepala rata.
Setelah cukup sempurna bacalah tasbih
sebagai berikut, sebanyak tiga kali ;
SUBHAANA RABBIYAL ‘A-DZHIIMI WABIHAMDIH (
3 x)
Artinya :
“Mahasuci Tuhan Maha Agung serta memujilah
aku kepada-Nya”.
4. I`tidal
Kemudian, sesudah melakukan ruku` kita
lanjutkan dengan i`tidal.
Cara melakukan i`tidal dalam melaksanakan
shalat yaitu bangkit berdiri tegak dengan mengangkat kedua belah tangan sejajar
telinga sambil membaca bacaan berikut ;
SAMI `ALLAAHU LIMAN HAMIDAH
Artinya :
“Allah mendengar orang yang memuji-Nya”
Pada waktu berdiri tegak terus membaca ;
RABBANAA LAKAL HAMDU MIL-USSAMAAWAATI WA
MIL-UL ARDHI WAMIL U MAA SYI’TA MIN SYAI IN BA’DU
Artinya :
“ Ya Allah Tuhan kami hanya milik-Mu lah
segala puji, pujian sepenuh langit, sepenuh bumi, sepenuh apa yang ada diantara
keduanya dan sepenuh segala sesuatu yang Engkau kehendaki dan setelahnya“.
Catatan :
Apabila yang dikerjakan Shalat Subuh,
setelah i’tidal dan membaca doa i’tidal pada rakaat terakhir, maka di sunatkan
untuk membaca doa qunut lalu kemudian baru sujud dan bacaan doa qunut hukum-nya
sunat ab’ad atau sunat yang diberatkan yang apabila ditinggalkan atau kelupaan
maka di sunatkan pula untuk melakukan sujud sahwi.
Bacaan doa qunut sebagai berikut :
"BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM"
ALLAAHUMAHDINII FIIMAN HADAIT, WA AAFINII
FIIMAN AAFAIT, WATAWALLANI FIIMANGTAWALLAIT, WABAARIKLII FIIMAA A TOIT, WAQINI
BIRAHMATIKA SYARAMAA QADHAIT, FAINNAKATAQDHI WALAYUQDHA ALAIK, WAINNAHU
LAYADZILLU MAWWALAIT, WALAYA IDZUMAN AADAIT, TABARAK TARABANNAA WATA AALAIT,
FALAKAL HAMDU ALAMAA QADHAIT, ASTAG FIRUKA WA ATUUBU ILAIK, WASHALLALLOOHU ALA
SAYYIDINAA MUHAMMADIN NABIYYIL UMMIYYI WA ALA AALIHI WASHAHBIHI WABAARIK
WASALLIM.
Artinya :
“Ya allah semoga enggkau memberikan
petunjuk kepadaku dengan orang yang telah engkau berikan petunjuk, Dan semoga
engkau memberikan keselamatan kepadaku dengan orang yang telah engkau berikan
keselamatan, Dan semoga engkau memberikan pertolongan kepadaku dengan orang
yang telah engkau berikan pertolongan, Dan semoga engkau memberikan berkah
kepadaku dari hay yang telah engkau tetapkan, Dan semoga engkau memeriksa kami
dari rahmatmu dari keburukan yang telah engkau tetapkan, Dan sesungguhnya
engkaulah yang maha menghukumi dan tidak ada yang bisa menghukummu, Dan
sesungguhnya engkau tidak bisa hina, orang yang engkau sayang, Dengan tidak
memulyakan orang yang di satru olehmu, Dan maha tinggi Allah maka tetap segala
puji bagimu, Oleh hal yang sudah engkau hukum, Aku memohon pengampunan dan
taubat kepadamu Dan semoga engkau menambahkan rahmatnya kepada muhammad yang
menjadi nabi, Dan semua umat kanjeng nabi muhammad Dan para sahabatnya, Semoga
allah menambahkan keberkahan dan keselamatan.”
5. Sujud
Setelah i’tidal terus sujud meletakkan
dahi dan beberapa anggota badan di tempat shalat, dan ketika turun seraya
membaca “ALLAHU AKBAR”.
Sebaik-baik cara sujud ialah pertama-tama
meletakkan ke dua lutut di atas tempat shalat lalu kedua tangan kemudian dahi
dan dan hidung sambil merenggangkan kedua ujung kaki diatas tempat shalat,
dengan bertuma`ninah.
Setelah sujud membaca bacaan tasbih
sebagai berikut ;
SUBHAANA RABBIYAL A’LAA WABIHAMDIH
Artinya
“Maha suci Tuhan, serta memujilah aku
kepada-Nya”.
6. Duduk Antara Dua Sujud
Setelah sujud yang pertama segera
mengangkat kepala sambil bertakbir lalu duduk iftirasy.
Duduk iftirasy yaitu duduk diatas mata
kaki atau telapak kaki kiri, telapak kaki kanan di tegakkan dan ujung jari kaki
kanan di tekuk menghadap kiblat (bila tidak menyusahkan).
Dalam duduk tersebut di sunatkan membaca :
RABBIGHFIRLI WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII
WARZUQNI WAHDINII WA’AAFINI WAFU`ANNII.
Artinya :
“Ya Allah, ampunilah dosaku, belas
kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajat kami
dan berilah rizqi kepadaku, dan. berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan
kepadaku dan berilah ampunan kepadaku”.
7. Sujud Kedua
Sujud kedua, ketiga dan keempat dikerjakan
seperti pada waktu sujud yang pertama, baik cara maupun bacaannya.
Dengan demikian selesailah sudah raka`at
pertama dari shalat tersebut, kemudian berdiri lagi sambil mengucap takbir dan
mengangkat kedua tangan untuk melaksanakan rakaat yang kedua.
Tata cara shalat pada raka`at kedua sama seperti yang cara shalat
raka`at pertama, hanya saja tidak ada melafazkan bacaan niat dan tidak membaca
lagi doa iftitah dan kita melakukan tasyahud awal bila shalat tiga raka’at atau
empat raka’at.
Apabila kita shalat hanya dua rakaat
seperti shalat shubuh kita akan melakukan tasyahud akhir di raka`at kedua
(Tasyahud akhir dilakukan saat raka`at terakhir dalam shalat).
8. Duduk Tasyahud Awal
Tata cara shalat pada raka’at kedua, kalau
shalat kita tiga raka’at atau empat raka’at maka pada raka’at kedua ini kita
duduk untuk membaca tasyahud/tahyat awal.
Caranya ialah duduk dengan kaki kanan
tegak dan telapak kaki kiri diduduki (seperti duduk diantara dua sujud)
Ketika duduk tasyahud awal kita membaca
do`a seperti di bawah ini ;
ATTAHIYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWAA-TUTH THAYY1BAATU
LILLAAH.
ASSALAAMU ALAIKA AYYUHAN NABIYYU
WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
ASSALAAMUALAINAA WA’ALAA `IBAADILLAAHISH
SHAALIHHN.
ASY-HADU AL LAA ILAAHA ILLALLAAH, WA
ASYHADUANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
ALLAAHUMMA SHALLI ALAA SAYYIDINAA
MUHAMMAD.
Artinya :
“Segala kehormatan, keberkahan,
kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah. Salam, rahmat dan berkahNya kupanjatkan
kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami
seluruh hamba yang shaleh-shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan
Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah
Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad”
9. Tasyahud Akhir
Cara duduk tasyahud akhir ;
·
Pantat langsung ke tanah (tempat shalat),
dan kaki kiri dimasukkan kebawah kaki kanan.
·
Jari kaki kanan tetap menekan ke tanah.
Adapun bacaan saat sedang duduk
tasyahud/tahyat akhir ialah ;
ATTAHIYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWAA-TUTH
THAYY1BAATU LILLAAH.
ASSALAAMU ALAIKA AYYUHAN NABIYYU
WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
ASSALAAMUALAINAA WA’ALAA `IBAADILLAAHISH
SHAALIHHN.
ASY-HADU AL LAA ILAAHA ILLALLAAH, WA
ASYHADUANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
ALLAAHUMMA SHALLI ALAA SAYYIDINAA
MUHAMMAD.
WA ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.
KAMA SHALLAITA ‘ALAA SAYYIDINAAIBRAAHIIM.
WA’ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM
WABAARIK-‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA-‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.
KAMAA BAARAKTA ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM.
WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM
FIL’AALA MIINA INNAKA HAMIIDUM MAJIID.
Artinya :
“Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan
dan kebaikan bagi Allah. Salam, rahmat dan berkahNya kupanjatkan kepadamu wahai
Nabi (Muhammad). Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang
shaleh-shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi
bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah Limpahilah rahmat kepada Nabi
Muhammad”
“Ya Allah limpahilah rahmat atas keluarga
Nabi Muhammad. Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan
keluarganya.Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya.
Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Diseluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia”
10. Salam
Selesai tasyahud akhir, kemudian salam.
ketika membaca salam yang pertama muka kita
menengok ke kanan.
Waktu membaca salam yang kedua muka kita
menengok ke kiri, dengan masing-masing membaca :
ASSALAAMU ‘ALAIKUM WARAHMATULLAAH
Artinya :
“Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap
pada kamu sekalian”
Dengan selesainya salam maka selesailah
bahasan tata cara shalat fardhu kita, meskipun
saya masih akan menyampaikan beberapa hal yang perlu anda ketahui tentang
shalat, oke… langsung aja
MAKRUH DALAM SHALAT
Orang yang sedang shalat dimakruhkan
melakukan hal-hal berikut ini :
·
Menutup mulutmu rapat-rapat.
·
Terbuka kepalanya.
·
Memalingkan muka ke kiri dan ke kanan.
·
Menengadah ke langit.
·
Menahan hadas.
·
Mengerjakan shalat diatas kuburan.
·
Melakukan hal-hal yang mengurangi ke
khusyu’an shalat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bersatu